Senin, 14 Februari 2011

asesmen pembelajaran

ASESMEN PEMBELAJARAN
Pengertian Asesmen
Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli :
Menurut Robert M Smith (2002)                                                                                          “Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.
Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis                                               “Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.
Menurut Bomstein dan Kazdin (1985)
  • Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi
  • Memilih dan mendesain program treatmen
  • Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus.
  • Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi.
Menurut Lidz 2003                                                                                                                            Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran penting yang dibutuhkan anak. 

Tujuan Asesmen Berbasis Kelas
Secara rinci tujuan dari penilaian kelas adalah sebagai berikut :
a.   Dengan melakukan asesmen berbasi kelas ini pendidik dapat mengetahui seberapa jauh siswa dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan, baiik selama mengikuti pembelajaran atau setelahnya.
b.   Saat melaksanakan asesmen , pendidik juga dapat langsung memberikan umpan balik kepada peserta didik.
c.   Pendidik dapat terus melakukan pemantauan kemajuan belajar yang dialami peserta didik.
d.   Hasil pantaua kemajuan proses dan hasil pembelajaran yang dilakukan terus menerus tersebut juga akan dapat dipakai sebagai umpan balik untuk memperbaiki metode, pendekatan, kegaiatan, dan sumber belajar yang digunakan, seuai dengan kebutuhan materi dan kebutuhan siswa.
e.   Hasil asesmen dapat pula memberikan informasi kepada orang tua dan Komite Sekolah tentang efektivitas pendidikan.

Fungsi Asesmen Berbasis Kelas

Secara rinci fungsi dari penilaian kelas dapat dijelaskan sebagai berikut ( Diknas, 2006) :

a.        Tujuan pembelajaran adalah pencapaian standar kompetesi maupun kompetensi dasar.
b.       Asesmen berbasis kelas dapat berfungsi pula sebagai landasan pelaksanaan evaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik memahami dirinya, dan membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
c.        Sejalan dengan tujuan asesmen yang telah dikemukan diatas maka salah satu fungsi asesmen berbasis kelas ini adalah menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantupendidik menentukan apakah seorang siswa perlu mengikuti remedial atau justru memerlukan program pengayaan.
d.       Asesmen juga berfungsi sebagai upaya pendidik untuk dapat menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang telah dilakukan atau sedang berlangsung.
e.        Kesemuanya dapat dipakai sebagai control bagi guru sebagai pendidik dan semua stake holder pendidikan dalam lingkup sekolah tentang gambaran kemajuan perkembangan proses dan hasil belajar peserta didik.
f.         Sebagai alat/bahan untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
g.         Sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan dalam pembelajaran siswa.
h.        Asesmen digunakan untuk menemukan dan menetapkan di mana letak masalah yang dihadapi serta apa yang menjadi kebutuhan belajar seorang anak.
i.          Guru akan dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realistis dan obyektif Sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.

Prinsip-prinsip Asesmen

Prinsip dalam menerapkan asesmen ada 7 macam, prinsip-prinsip memberikan visi tentang cara-cara mentransformasikan asesmen sebagai bagian dari reformasi sekolah dengan focus utama pada perbaikan asesmen kelas untuk mendukung belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
1.      Tujuan utama asesmen adalah memperbaiki belajar peserta didik
2.      Asesmen bertujuan untuk mendukung belajar peserta didik
3.      Objektif bagi semua peserta didik
4.      Kolaborasi profesional
5.      Parisipasi komite sekolah dalam pengembangan asesmen
6.      Keteraturan dan kejelasan komunikasi mengenai asesmen
7.      Peninjauan kembali dan perbaikan asesmen

Strategi Asesmen
1.      Asemen Statis
Asesmen statis adalah asesmen yang yang dilakukan berdasarkan pola wakt yang telah ditentukan. Misalnya dilakukan pada awal masuk sekolah atau tahun pelajaran baru, tengah semester dan akhir semester.
2.      Asesmen Dinamis
Asesmen dinamis adalah asesmen yang dilakukan tanpa terikat oleh pola waktu. Asesor terus melakukan penilaian, pengukuran dan evaluasi sepanjang perkembangan anak dalam proses belajar atau kehidupannya. Setiap hasil asesmen menjadi baseline bagi asesmen berikutnya.
3.      Teknik
Tekniknya meliputi tes, evaluasi, wawancara, observasi, dan analisis pekerjaan anak. Dalam satu proses asesmen, biasanya semua teknik itu digunakan, tidak hanya satu teknik saja.

Langkah-langkah Pokok Asesmen
1.      Menyusun rencana asesmen
2.      Mengumpulkan data
3.      Melakukan Verifikasi
4.      Mengolah dan menganalisa data
5.      Melakukan penafsiran / interprestasi dan menarik kesimpulan
6.      Menyimpan instrumen dan hasil asesmen
7.      Menindak lanjuti hasil asesmen

Pengertian Pengukuran
Pengertian pengukuran menurut para ahli:
1. Menurut Budi Hatoro pengukuran atau measurement merupakan suatu proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu yang bersifat numerik. Pengukuran lebih bersifat kuantitatif, bahkan merupakan instrumen untuk melakukan penilaian.
2. Menurut Akmad Sudrajat pengukuran (measurement) adalah proses pemberian angka atau usaha memperoleh deskripsi numerik dari suatu tingkatan di mana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu.
3. Menurut Lien pengukuran adalah sejumlah data yang dikumpul dengan menggunakan alat ukur yang objektif untuk keperluan analisis dan interpretasi.
4. Menurut Suharsimi Arikunto pengukuran adalah membandingkan sesuatu dengan suatu ukuran.
5. Menurut Pflanzagl’s pengukuran adalah proses menyebutkan dengan pasti angka-angka tertentu untuk mendiskripsikan suatu atribut empiri dari suatu produk atau kejadian dengan ketentuan tertentu.

Tujuan Pengukuran
Tujuan pengukuran adalah pengulangan dari jumlah unit yang mempertahankan ukuran, dalam rentang yang diijinkan kesalahan, tidak peduli yang instrumen, dimaksudkan untuk mengukur variabel bunga, yang akan digunakan dan tidak peduli siapa atau apa yang orang terkait atau hal yang diukur.
Perkiraan jumlah pengukuran yang objektif tetap konstan dan tidak berubah (dalam kesalahan diijinkan) di orang diukur, di berbagai merek instrumen, dan seluruh pengguna instrumen. Tujuan dari pengukuran yang objektif adalah untuk menghasilkan referensi mata uang bersama standar untuk pertukaran nilai kuantitatif, sehingga semua penelitian dan praktek yang relevan terhadap suatu variabel tertentu dapat dilakukan dalam hal seragam. Tujuan penelitian pengukuran tes sejauh mana nomor yang diberikan dapat diartikan sebagai menunjukkan jumlah yang sama dari hal yang diukur, seluruh orang diukur, dan merek instrumen.
Intuisi kita tentang pengukuran sudah dikonfirmasi dengan perjalanan sehari-hari ke toko kelontong. salah satu pasti akan melihat bahwa tiga apel besar mungkin berisi dua kali buah dimakan sebanyak tiga yang kecil. Untuk menjelaskan perbedaan ini, biaya tidak sebanding dengan jumlah, sebenarnya konkrit dari apel, tetapi dengan berat abstrak mereka.
Upaya pengukuran Sebagian besar hasil penghitungan tes ilmu manusia berbeda ukuran atau jawaban survey dan berhenti di situ, keliru memperlakukan hitungan ini beton sebagai ukuran abstrak jumlah. Lebih dari 70 tahun penelitian pengukuran yang objektif dan praktek telah mendirikan meyakinkan 1) kelangsungan hidup skala instrumen yang berbeda dimaksudkan untuk mengukur variabel umum ke penguasa tunggal referensi standar, dan 2) nilai tujuan membangun mengembangkan teori pengukuran berbasis.
Sejauh mana jumlah unit tetap konstan dalam jarak tertentu kesalahan tidak dapat diasumsikan. Penelitian di pengukuran yang objektif sebagian besar masalah menyatakan dan pengujian hipotesis mengenai status kuantitatif variabel psikososial. penelitian seperti ini mungkin mulai dari instrumen, data, teori, atau kombinasi dari beberapa, tapi hasil dengan cara yang menggunakan masing-masing untuk memeriksa dan memperbaiki dua lainnya.
Tujuan pengukuran dapat dicapai dan dipertahankan menggunakan berbagai pendekatan dan metode. Ini termasuk pengujian untuk penggabungan, aditif conjoint, Guttman pemesanan, dibagi-tak terbatas, parameter pemisahan atau kecukupan. Tujuan pengukuran beroperasi dalam tradisi penelitian teori dasar pengukuran, teori respon butir, dan teori sifat laten.
Pengukuran dalam bidang pendidikan erat kaitanya dengan tes, hal ini dikarenakan salah satu cara yang sering dipakai untuk mengukur hasil yang telah dicapai siswa adalah dengan tes. Selain dengan tes terkadang jugadipergunakan nontes. Jika tes dapat memberikan informasi tentang karakteristik kognitif, psikomotor, maka nontes dapat memberikan informasi tentangkarakteristik afektif obyek.

Pengertian Evaluasi
1.       Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 ayat 21 dijelaskan bahwa evaluasi pendidikan adalah kegiatan pengendalian,  penjaminan, dan penetapan mutu pendidikan terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis pendidikan sebagai bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pendidikan.
2.       Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I  pasal 1 ayat 17  dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik”.
3.       Ditjen Dikdasmen Depdiknas (2003 : 1) secara eksplisit  mengemukakan bahwa antara evaluasi dan penilaian mempunyai persamaan dan perbedaan.
Evaluasi adalah pengumpulan yang sistematis dan analisis data yang diperlukan untuk membuat keputusan, sebuah proses di mana sebagian besar program yang dijalankan dengan baik terlibat dari awal. Berikut adalah beberapa kegiatan evaluasi yang sudah cenderung dimasukkan ke dalam program banyak atau yang dapat ditambahkan dengan mudah:
  • Pinpointing layanan yang diperlukan misalnya, mencari tahu apa pengetahuan, keterampilan, sikap, atau perilaku program harus alamat
  • Menetapkan tujuan program dan memutuskan bukti-bukti tertentu (seperti pengetahuan khusus, sikap, atau perilaku) yang akan menunjukkan bahwa tujuan telah dipenuhi. Kunci untuk evaluasi yang sukses adalah seperangkat tujuan program yang jelas, terukur, dan realistis. Jika tujuan tersebut tidak realistis optimis atau tidak terukur, program mungkin tidak mampu menunjukkan bahwa ia telah berhasil meskipun telah melakukan pekerjaan yang baik
  • Mengembangkan atau memilih dari antara pendekatan program alternatif misalnya, mencoba berbagai kurikulum atau kebijakan dan menentukan mana yang terbaik untuk mencapai tujuan
  • Pelacakan tujuan program misalnya, membentuk sistem yang menunjukkan siapa yang mendapatkan pelayanan, bagaimana pelayanan banyak disampaikan, bagaimana peserta menilai layanan yang mereka terima, dan yang pendekatan yang paling mudah diadopsi oleh staf
  • Mencoba dan menilai program baru desain menentukan sejauh mana pendekatan tertentu sedang dilaksanakan dengan setia oleh personil sekolah atau agen atau sejauh mana itu menarik atau mempertahankan peserta.
Melalui jenis kegiatan, orang-orang yang menyediakan atau mengelola layanan menentukan apa yang akan ditawarkan dan seberapa baik mereka menawarkan layanan tersebut. Selain itu, evaluasi dalam pendidikan dapat mengidentifikasi dampak program, membantu staf dan orang lain untuk mengetahui apakah program mereka memiliki dampak pada pengetahuan peserta 'atau sikap. Dimensi yang berbeda evaluasi memiliki nama resmi: proses, hasil, dan evaluasi dampak.
Rossi dan Freeman (1993) mendefinisikan evaluasi sebagai "aplikasi sistematis prosedur penelitian sosial untuk menilai konseptualisasi, perancangan, implementasi, dan utilitas dari ... program." Ada banyak definisi lain yang serupa dan penjelasan dari "apa evaluasi adalah" dalam literatur. Pandangan kami adalah bahwa, meskipun definisi masing-masing, dan pada kenyataannya, setiap evaluasi sedikit berbeda, ada beberapa langkah yang berbeda yang biasanya diikuti dalam evaluasi apapun. Ini adalah langkah-langkah yang membimbing pertanyaan pengorganisasian buku ini.
Fungsi utama evaluasi adalah
Menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan
Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
A. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1. Evaluasi diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang di tujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor penyebabnya.
2. Evaluasi selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan bekajra siswa.
B. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1. Evaluasi konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional
tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul
dalam perencanaan
2. Evaluasi input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi
yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi hasil atau produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan
atau dihentikan.
5. Evaluasi outcom atau lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni
evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
C. Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran :
1. Evaluasi program pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran,
strategi belajar mengajar, aspe-aspek program pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi proses pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses pembelajaran dengan garis-garis
besar program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Evaluasi hasil pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan  siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
D. Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
Berdasarkan objek :
1. Evaluasi input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian, sikap, keyakinan.
2. Evaluasi tnsformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil pembelajaran.
Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah  sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi eksternal
3. Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.

Tujuan dan Fungsi Evaluasi

1.       Secara umum, tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui efektivitas
proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Secara khusus, tujuan
evaluasi adalah untuk :
 (a)    mengetahui tingkat penguasaan peserta didik terhadap kompetensi yang telah ditetapkan,
(b)     mengetahui kesulitan-kesulitan yang dialami peserta didik dalam proses belajar,
sehingga dapat dilakukan diagnosis dan kemungkinan memberikan remedial
teaching
, dan
(c)     mengetahui efisiensi dan efektifitas strategi pembelajaran yang digunakan guru, baik yang menyangkut metode, media maupun sumber-sumber belajar.
2.       Depdiknas (2003 : 6) mengemukakan tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk (a) melihat produktivitas dan efektivitas kegiatan belajar-mengajar, (b) memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan guru, (c) memperbaiki, menyempurnakan dan mengembangkan program  belajar-mengajar, (d) mengetahui kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi oleh siswa selama   kegiatan belajar dan mencarikan jalan keluarnya, dan
(e) menempatkan siswa dalam situasi belajar-mengajar yang tepat sesuai
dengan kemampuannya.
3.       Fungsi evaluasi adalah (a) secara psikologis, peserta didik perlu mengetahui prestasi belajarnya, sehingga ia merasakan kepuasan dan ketenangan, (b) secara sosiologis, untuk mengetahui apakah peserta  didik sudah cukup mampu untuk terjun ke masyarakat. Mampu dalam arti  dapat berkomunikasi dan beradaptasi dengan seluruh lapisan masyarakat  dengan segala karakteristiknya, (c) secara didaktis-metodis, evaluasi
berfungsi untuk membantu guru dalam menempatkan peserta didik pada kelompok tertentu  sesuai dengan kemampuan dan kecakapannya masing-masing, (d) untuk mengetahui kedudukan peserta didik diantara mteman-temannya, apakah ia termasuk anak yang pandai, sedang atau kurang, (e) untuk mengetahui taraf kesiapan peserta didik dalam menempuh  program pendidikannya, (f) untuk membantu guru dalam memberikan
bimbingan dan seleksi, baik dalam rangka menentukan jenis pendidikan,  jurusan maupun kenaikan tingkat/kelas, (g) secara administratif, evaluasi berfungsi untuk memberikan laporan tentang kemajuan peserta didik kepada pemerintah, pimpinan/kepala sekolah, guru/instruktur, termasuk peserta didik itu sendiri.
4.       Fungsi evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu  sendiri, yaitu : (a) formatif, yaitu memberikan feed back bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya materi yang dipelajari, (b) sumatif, yaitu mengetahui
tingkat penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai) sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan  perkembangan belajar, serta dapat meningkatkan motivasi belajar, (c)  diagnostik, yaitu dapat mengetahui latar belakang peserta didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami kesulitan belajar,
(d) seleksi dan penempatan, yaitu hasil evaluasi dapat dijadikan dasar  untuk menyeleksi dan menempatkan peserta didik sesuai dengan minat dan kemampuannya.
C.   Prinsip-prinsip Pelaksanaan Evaluasi
Prinsip-prinsip umum evaluasi adalah : kontinuitas, komprehensif, objektivitas, kooperatif, mendidik, akuntabilitas, dan praktis. Dengan demikian, evaluasi pembelajaran
hendaknya (a) dirancang sedemikian rupa, sehingga jelas abilitas yang harus dievaluasi, materi yang akan dievaluasi, alat evaluasi dan interpretasi hasil evaluasi, (b) menjadi bagian integral dari proses pembelajaran, (c) agar hasilnya objektif, evaluasi harus menggunakan berbagai alat (instrumen) dan sifatnya komprehensif, (d) diikuti dengan
tindak lanjut. Di samping itu, evaluasi juga harus memperhatikan prinsip keterpaduan, prinsip berorientasi kepada kompetensi dan kecakapan hidup, prinsip belajar aktif, prinsip koherensi, dan prinsip diskriminalitas.
Langkah-langkah evaluasi
Sebuah gambaran dari langkah-langkah evaluasi "khas" berikut.
image: evaloverview.gif

Proses Evaluasi

Proses Evaluasi menggambarkan dan menilai materi program dan kegiatan. Pemeriksaan bahan yang mungkin terjadi pada saat program sedang dikembangkan, sebagai memeriksa kesesuaian pendekatan dan prosedur yang akan digunakan dalam program. Sebagai contoh, staf program sistematis mungkin meninjau unit dalam kurikulum untuk menentukan apakah mereka cukup menjawab semua perilaku program ini berusaha untuk mempengaruhi. Seorang administrator program bisa mengamati guru menggunakan program dan menulis account deskriptif tentang bagaimana siswa merespon, kemudian memberikan umpan balik kepada instruktur. Meneliti pelaksanaan kegiatan program adalah bentuk penting dari proses evaluasi. Pelaksanaan analisis dokumen apa yang sebenarnya transpires dalam sebuah program dan seberapa dekat menyerupai tujuan program. Menetapkan tingkat dan sifat pelaksanaan program juga merupakan langkah pertama yang penting dalam mempelajari hasil program, yaitu menggambarkan intervensi yang setiap temuan tentang hasil mungkin akan diberikan. Hasil evaluasi menilai pencapaian program dan efek.
Pengertian Tes

a. Menurut Riduwan ( 2006: 37) tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan / latihan yang digunakan untuk mengukur ketrampilan pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu / kelompok.
b. Menurut Allen Philips (1979: 1-2) A test is commonly difined as a tool or instrument of measurement that is used to obtain data about a specific trait or characteristic of an individual or group.( Test biasanya diartikan sebagai alat atau instrumen dari pengukuran yang digunakan untuk memperoleh data tentang suatu karakteristik atau ciri yang spesifik dari individu atau kelompok.)
c. Menurut Rusli Lutan (2000:21) tes adalah sebuah instrument yang dipakai untuk memperoleh informasi tentang seseorang atau obyek.
Tujuan tes
1.            Tes dilakukan untuk mengevaluasi produk / proyek / proses untuk memeriksa memenuhi spesifikasi yang ditentukan
2.            Mengetahui hasil belajar siswa, apakah sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan dalam tujuan pembelajaran khusus (TKP) yang tertera dalam kurikulum atau belum.
3.            Untuk menentukan angka berdasarkan tingkatan hasil belajar siswa.
4.            untuk mengetahui apakah peserta didik telah memilki keterampilan-keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar dan sampai mana peserta didik telah mencapai tujuan pembelajaran sebagaimana yang tercantum dalam RPP.
Jadi, pencapaian pembelajaran itu harus diukur dengan tes tentang penguasaan materi dalam satu pokok bahasan yang telah disampaikan guru pada siswanya sesuai dengan tujuan instruksional khusus.
Jenis – jenis Tes
a.       Tes Formatif
Tes formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar berlangsung, untuk memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program belajar mengajar serta untuk mengetahui kelemahan – kelemahan yang memerlukan perbaikan, sehingga hasil belajar mengajar menjadi lebih baik.
b.      Tes Sumatif
      Tes sumatif di berikan saat satuan pengalaman belajar dianggap telah selesai. Tes sumatif diberikan dengan maksud untuk menetapkan bahwa seorang siswa telah berhasilmencapai tujuan – tujuan instruksional yang telah ditetapkan atau tidak.
c.       Tes Penempatan
Pada umumnya tes penempatan dibuat sebagai pretes.
d.      Tes Diagnostik
Tes diagnostik dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami peserta didik berdasarkan hasil tes formatif sebelumnya.
Tes yang digunakan di Sekolah Dasar
a. Tes Membaca
Di Sekolah Dasar, tes membaca memperoleh tempat yang paling utama karena kecakapan membaca (reading skill) mempunyai peran kunci untuk memperoleh segala macam pengetahuan. Meskipun alat dan sumber belajar yang dapat digunakan peserta didik semakin beraneka ragam (seperti televisi, radio, situs bersejarah, dan sebagainya), namun buku dan berbagai macam sumber bacaan lainnya tetap menempati prioritas tertinggi di dalam upaya mengembangkan ilmu pengetahuan. Kenyataan menunjukkan bahwa kecakapan membaca yang semakin baik untuk memahami berbagai sumber bacaan semakin diperlukan ketika seseorang menempuh pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.Hal inilah yang mendasari pentingnya sedini mungkin mengidentifikasi kemampuan membaca peserta didik.

b. Tes Bakat Akademik Kelompok
Tes jenis ini digunakan untuk membantu menafsirkan hasil tes membaca dan aspek prestasi akademik lainnya. Sesuai dengan namanya tes ini dipersiapkan secara kelompok.

c. Batrai Tes Keterampilan Dasar
Agar memberikan hasil yang optimal, tes jenis ini sebaiknya dilakukan bersama-sama dengan tes bakat akademik. Sebaiknya tes ini dilakukan setiap tahun. Namun demikian, jika dengan pertimbangan tertentu hanya dapat dilakukan sekali dalam setahun, maka sebaiknya diberikan kepada peserta didik yang duduk di kelas tiga atau kelas empat, sehingga hasil dari tes tersebut bisa dijadikan dasar untuk merencanakan program pengajaran individual yang memerlukan pengajaran remedial.

d. Tes Kesiapan Membaca
Anda yang sedang mengajar di Sekolah Dasar kelas satu biasanya memerlukan panduan terutama ketika hendak membentuk kelompok belajar membaca dan menilai kemajuan siswa. Nah, tes kesiapan membaca ini merupakan bagian dari panduan tersebut.

e. Tes Intelegensi Individual
Upaya untuk mengetahui kecakapan intelektual secara umum seringkali dilakukan dengan melakukan tes kelompok. Namun demikian, tidak jarang hasil tes kecakapan intelektual yang dilakukan secara individual juga diperlukan, terutama jika ada peserta didik yang mengalami permasalahan terkait dengan kesulitan belajar atau hal-hal psikologis. Karena kesulitan dan permasalahan yang dihadapi peserta didik sifatnya sangat pribadi, maka tes intelegensi individual menjadi sebuah pilihan yang tepat.

f. Tes Hasil Belajar dalam Mata Pelajaran
Kebanyakan dari tes jenis ini dibuat oleh guru sesuai dengan kurikulum sekolah, sehingga tes ini mendapat tempat yang pertama di antara berbagai jenis tes yang ada dan digunakan di sekolahsekolah. Namun demikian, tes prestasi ini masih memiliki sejumlah keterbatasan khususnya terkait dengan kegunaannya untuk membantu guru membuat keputusan instruksional dalam menilai kurikulum sekolah. Oleh karena itulah penggunaan tes-tes lainnya sangat dianjurkan untuk melengkapi penggunaan tes hasil belajar ini.

g. Jenis Pengukuran lainnya
Tes diagnostik dan tes klistis adalah dua jenis alat pengukuran lain yang digunakan sebagai pelengkap. Dua jenis tes ini terutama digunakan untuk mempelajari peserta didik secara individual. Sebenarnya masih ada jenis tes lain yang kadang-kadang juga digunakan di sekolah, yakni tes kepribadian. Namun demikian, tes ini kurang memperoleh perhatian karena validitas informasi yang diperolehnya bersifat semu dan guru mengalami kesulitan dalam mengajukan pertanyaan inventori.

2. Teknik Non Tes
a. Pengamatan atau Observasi
Ciri-ciri:
- Dilakukan untuk mengkaji perilaku kelas, interaksi antara siswa dan guru, dan faktor-faktor yang dapat diamati (observable) lainnya, terutama keterampilan/kecakapan sosial (social skills).
- Hasilnya biasanya berupa jumlah dan sifat dari masalah perilaku di kelas, yang sering disajikan dalam bentuk grafik.
Observasi bisa dilakukan secara formal ataupun informal, terstruktur (structured) maupun tidak
terstruktur (unstructured).

b. Interviews (interviu)
Ciri-ciri:
- Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah diakses dengan cara lain. Melakukan asesmen dengan cara melakukan interviu tidak bisa lepas dari proses mengobservasi siswa yang sedang melakukan proses pembelajaran (in action). Bahkan keduanya terkait erat. Seperti halnya mengobservasi, dengan menginterviu siswa Anda dapat mengungkap apa yang tidak tampak. Oleh karena itu pertanyaan yang diajukan sebaiknya semakin lama semakin mendetil terkait dengan proses dan strategi penalaran yang digunakan.
Memang kelebihan interviu adalah sifatnya yang personal dan fleksibel sehingga sangat memungkinkan Anda sebagai guru membangun hubungan yang positif, saling percaya, dan saling
mendukung dengan setiap siswa tanpa terikat dengan waktu. Artinya, Anda dapat mengajukan sejumlah pertanyaan baik kepada seorang siswa ataupun sejumlah siswa sebelum, selama, dan setelah pelajaran baik untuk tujuan asesmen maupun untuk tujuan pembelajaran.
Beberapa pedoman dan langkah ketika Anda ingin melakukan interview kepada siswa adalah sebagai berikut.
-     Rencanakan pertanyaan, baik dari sisi kata-kata yang dipilih maupun cara bertanya, sehingga hubungan Anda sebagai guru dengan peserta didik menjadi lebih baik.
-     Atur pertanyaan Anda sedemikian rupa sehingga tidak membuat siswa bersikap defensif dan Andapun bisa memperoleh banyak informasi yang bermanfaat sesuai dengan tujuan dilakukannya interviu.
-     Mulailah interviu dengan pertanyaan yang sederhana dan santai.Simpan pertanyaan yang lebih kompleks dan bersifat ‘menyerang’ di akhir interviu.
-     Mulailah dari pertanyaan yang umum menuju pertanyaan yang khusus.
-     Buatlah isyarat non verbal yang sangat berguna untuk memancing siswa agar bersedia memberikan jawaban lengkap/tuntas.
-     Bersikaplah tenang. Siswa membutuhkan pendengar yang baik.
-     Berilah cukup waktu kepada siswa untuk merumuskan apa yang dipikirkannya dan apa yang akan dikatakannya.
c. Angket
Ciri-ciri:
- Dipergunakan untuk mengumpulkan informasi yang tidak mudah diakses dengan cara lain.
- Hasilnya berupa data deskriptif.
- Biasanya berupa angket sikap (Attitude Questionnaires).
Seluruh proses pembelajaran memiliki komponen afektif yang sangat penting perannya bagi anak. Mendapat nilai 100 untuk pelajaran tertentu bagi anak misalnya, tidak begitu bermakna bila dia membenci pelajaran tersebut atau bahkan tidak ingin lagi mempelajarinya. Oleh karena itu berbagai sikap anak perlu diketahui karena keberadaannya sangat menentukan di dalam proses pembelajaran.
Beberapa langkah yang perlu Anda lakukan ketika melakukan asesmen terhadap sikap siswa adalah:
-     memutuskan sikap-sikap yang hendak diukur atau dinilai.
-     menyusun angket atau kuesioner.
-     memilih ukuran standar (standardized measure) yang sesuai.
-     memberikan angket kepada siswa untuk diisi mendekati awal atau akhir dari tiap-tiap unit pembelajaran, atau bisa juga di sekitar awal atau akhir semester/tahun.
-     menganalisis dan mengelola data untuk umpan balik bagi para stakeholder yang berkepentingan.
-     memberikan umpan balik tepat waktu.
-     menggunakan hasil untuk membuat keputusan terkait dengan upaya memperbaiki program pembelajaran.
Dalam menyusun angket Anda bisa menggunakan pertanyaan yang memerlukan jawaban terbuka
(seperti mengisi bagian yang kosong atau jawaban bebas) atau jawaban tertutup (pilihan berganda, skala, dichotomous, ranking, dsb).

d. Work Sample Analysis (Analisa Sampel Kerja)
Ciri-ciri:
- Digunakan untuk mengkaji respon yang benar dan tidak benar yang dibuat siswa dalam pekerjaannya.
- Hasilnya berupa informasi mengenai kesalahan atau jawaban benar yang sering dibuat siswa berdasarkan jumlah, tipe, pola, dsb.
e. Task Analysis (Analisis Tugas)
Ciri-ciri:
- Dipergunakan untuk menentukan komponen utama dari suatu tugas dan menyusun skills dengan
urutan yang sesuai.
- Hasilnya berupa daftar komponen tugas dan daftar skills yang diperlukan.
f. Checklists dan Rating Scales
Ciri-ciri:
- Dilakukan untuk mengumpulkan informasi dalam bentuk semi terstruktur, yang sulit dilakukan dengan teknik lain.
- Data yang dihasilkan bisa kuantitatif ataupun kualitatif, tergantung format yang dipergunakan.
Checklists
Setidaknya ada dua manfaat yang bisa Anda peroleh dengan adanya checklists. Pertama checklist dapat membantu Anda untuk mengingat-ingat apa yang harus diamati. Kedua, Anda juga dapat menggunakan checklist untuk memberi informasi kepada para stakeholder lainnya mengenai jenisjenis perilaku yang diamati. Oleh karena itulah, membuat atau merumuskan sebuah checklist sebenarnya membantu Anda menentukan secara tepat perilaku apa saja yang menunjukkan pembelajaran yang berhasil untuk konteks tertentu.Namun demikian, yang harus diwaspadai adalah kemungkinan perilaku penting justru belum tercakup di dalam checklist yang Anda buat, sehingga Anda tidak boleh terbatasi oleh apa yang sudah tertulis pada checklist tersebut.
Rating Scales
Rating scales memiliki sejumlah kelebihan dan kelemahan seperti yang ada pada checklists. Metode ini dapat membuat guru semakin mudah dalam mencatat frekuensi atau kualitas perilaku tertentu. Namun sisi lain yang harus diwaspadai adalah bahwa rating dengan menggunakan angka mau tidak mau mengharuskan Anda melakukan penjumlahan antar perilaku, yang menghasilkan “skor” observasi. Hal semacam itu bisa dianggap sebagai sesuatu yang tidak bijak karena hal tersebut mensyaratkan bahwa daftar butir-butir pada skala itu bersifat menyeluruh dan masing-masing perilaku itu mempunyai nilai yang setara.
Namun yang perlu dicatat bahwa checklists dan rating scales sangat baik digunakan untuk membuat penilaian kualitatif. Kedua cara pengumpulan tersebut bisa dikembangkan bersama dengan anakanak yang akan kita nilai.
g. Portofolio
Ciri-ciri:
- Siswa menjabarkan tugas atau karyanya.
- Memberikan gambaran menyeluruh tentang apa yang telah dipelajari dan dicapai siswa.
Siswa akan merasakan bahwa dirinya benar-benar memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman jika mereka dapat menjabarkan tugas atau karya mereka ke dalam sebuah portofolio yang merepresentasikan kualitas belajar mereka. Melalui portofolio para siswa dapat menunjukkan gambaran yang komprehensif mengenai prestasi, perkembangan atau kemajuan yang telah diraih, karena dari portofolio akan tampak “pekerjaan terbaik” siswa atau “proses” yang diterapkan di dalam belajar. Salah satu tugas penting Anda sebagai guru adalah membantu mereka membuat atau menyusun portofolio.
Pentingnya bantuan pihak lain ketika menyusun portofolio membuat portofolio lebih tepat digunakan di dalam pembelajaran yang menerapkan pendekatan cooperative learning.
h. Komposisi dan Presentasi
Ciri-ciri:
- siswa menulis dan menyajikan karyanya.
- sering dipakai dengan cooperative learning.
Setiap orang yang terdidik harus mampu mempresentasikan apa yang mereka tahu baik secara tertulis maupun secara lisan. Kedua hal tersebut merupakan kompetensi yang sulit, dan para siswa perlu menulis dan melakukan presentasi setiap hari agar menjadi penulis dan penyaji yang cakap. Hal ini tentu saja menimbulkan permasalahan tersendiri di dalam proses asesmen terutama di sisi guru, karena Anda harus membaca komposisi satu per satu, selain juga mendengarkan semua presentasi satu demi satu disertai dengan memberikan umpan balik (feedback) yang bermanfaat bagi mereka.
Untuk itulah penggunaan kelompok cooperative learning untuk melakukan asesmen performa anggota kelompok tersebut dapat mencapai empat tujuan sekaligus pada kesempatan yang sama. Kelompok cooperative learning memungkinkan para siswa sering terlibat di dalam unjuk kerja, menerima umpan balik secara langsung dan mendetil atas segala upaya yang dilakukan, mengamati dari dekat penampilan teman-temannya untuk mengetahui apa yang baik dan apa yang masih kurang.

Langkah-langkah ketika menerapkan komposisi adalah:
- Siswa diminta berpasangan atau mencari partner.
- Mendiskusikan dan membuat kerangka komposisi yang dibuat di dalam kelompoknya.
- Mencari topik.
- Menulis paragraf pertama bersama-samak
- Menulis paragraf-paragraf berikutnya sendiri.
- Saling menyunting komposisi yang ditulis pasangannya.
- Menulis kembali komposisi sendiri.
- Saling menyunting kembali.
- Melanjutkan sendiri.
- Saling membubuhkan tanda tangan di lembar komposisi partn r untuk menandai bahwa tugas komposisi telah siap untuk diserahkan. Langkah-langkah untuk presentasi sama seperti langkah-langkah yang dilakukan untuk model komposisi.
i. Proyek Individu dan Kelompok
Ciri-ciri:
- mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan (skill).
- sering digunakan dengan cooperative learning.
- bisa untuk individu maupun kelompok.
Salah satu aspek standar pada setiap bidang studi adalah membuat para siswa kreatif dan memiliki daya cipta dalam mengintegrasikan berbagai pengetahuan (knowledge) dan kecakapan (skills). Hal ini menjadi sangat penting manakala Anda sebagai guru ingin menilai multiple intelligences siswa dan kemampuan mereka melakukan berbagai prosedur yang kompleks di dalam proses pembelajaran.
Proyek memang memungkinkan siswa untuk menggunakan beraneka macam cara belajar. Dengan diterapkannya cooperative learning melalui kelompok-kelompok menjadikan proyek benar-benar lebih kompleks dibandingkan jika siswa melakukan kegiatan belajar sendiri.
Secara umum proyek mempunyai langkah-langkah sebagai berikut:
1.   Tentukan berbagai jenis proyek untuk periode satu tahun. Buat struktur untuk proyek-proyek itu sehingga peserta didik:
    mempunyai beberapa pilihan fokus atau topik.
    dapat menggunakan berbagai macam intelejensi (linguistik, interpersonal, intrapersonal, dsb.) di dalam menyelesaikannya.
    harus menggunakan keterampilan melakukan penalaran tingkat tinggi seperti induksi dan pemecahan masalah.
    bisa kreatif dan divergen di dalam menghadapi tugas.
2.   Untuk masing-masing proyek, buat jadwal kapan proyek dimulai, kapan masing-masing bagian dari proyek harus diselesaikan, kapan draft awal dikumpulkan agar bisa disunting oleh temantemannya, bagaimana reaksi awal dari guru, dan kapan produk akhir diharapkan selesai.
3.   Tunjukkan kepada para peserta didik beberapa sampel atau model proyek yang sudah selesai, mulai dari yang tergolong sangat bagus, kurang bagus agar mereka mempunyai bayangan terhadap tugas yang akan dilakukannya.
4.   Upayakan siswa dapat mengembangkan kriteria untuk menilai kualitas sejumlah proyek yang  sudah selesai, bisa dari sisi penampilan, temuan atau informasi.
5.   Upayakan siswa belajar bagaimana menggunakan rubrik yang telah Anda berikan sebelumnya.
6.   Upayakan siswa dapat menyelesaikan proyek dengan bantuan pihak sekolah (guru, tenaga administrasi, dll).
7.   Upayakan siswa agar menyajikan proyek yang telah selesai.
8.   Siswa menyerahkan proyek mereka masing-masing untuk dinilai.
Sejumlah langkah di atas diperuntukkan untuk proyek individu. Sedangkan untuk proyek kelompok ada sedikit penambahan langkah. Disamping melakukan langkah-langkah di atas, prosedur proyek kelompok juga mencakup:
1.   Para siswa diberi tugas sebuah proyek awal dan ditempatkan dalam kelompok-kelompok cooperative learning untuk menyelesaikannya.
2.   Kelompok mengerjakan dan menyelesaikan proyek. Pastikan seluruh anggota kelompok memberikan kontribusinya, membuat kesepakatan, dan dapat menjelaskan hasilnya. Anda sebagai guru secara sistematis mengamati masing-masing kelompok dan memberikan umpan balik serta arahan.
3.   Kelompok menyerahkan laporan kepada guru; masing-masing menyajikan hasilnya kepada temanteman di luar kelompoknya. Dalam kesempatan ini, masing-masing anggota bisa dites terkait dengan content proyek.
4.   Tugas yang telah diberikan itu bisa Anda kembangkan lagi dengan menyajikan prosedur, konsep, atau teori yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Siswa bisa diminta untuk menerapkan apa yang baru saja dipelajarinya ke dalam sebuah proyek yang lebih kompleks.
Langkah-langkah di atas tentunya bersifat umum, bisa dimodifikasi, yaitu disederhanakan atau sebaliknya dibuat lebih kompleks tergantung berbagai faktor seperti karakteristik bidang studi, kemampuan siswa, waktu yang tersedia, karakteristik siswa, dan sebagainya.




















Daftar Pustaka:
1.      Evaluasi Buku Pegangan , WK Kellogg Foundation (PDF)




18 komentar:

  1. Kepada Yth.
    CEO / PEMILIK PERUSAHAAN / HRD / SDM / KEPEGAWAIAN
    Semangat Pagi !!!
    Disini kami bisa membantu Perusahaan Instansi Bapak Ibu untuk
    MEMETAKAN, MENGANALISA, MEMBEDAH, MENYINGKAP & MENGUNGKAP tabir Rahasia POTENSI dan KARAKTER dalam hal KOMPETENSI PEKERJAAN setiap karyawan dan pegawai secara DETAIL, CEPAT & AKURAT. Sehingga karyawan dapat bekerja sesuai dengan PASSION nya wal hasil akan maksimal dalam bekerja dibidangnya (on The Right Man On The Right Job).
    Untuk selengkapnya silahkan hubungi kami di HP 0813 98 515657, 0858 90 333459, 0817 91 85625 atau buka di website kami www.gfast.id
    Salam
    Tim Gfast Indonesia

    BalasHapus
  2. sundul77.com Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya
    sundul77.com Adalah Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88 sundul77 Merupakan Salah Satu Bandar Bola, Bandar Casino, Poker Online Terpercaya IDNSPORT. Kelebihan Bandar Bola Terbesar www.sundul77.com Desain Website Menarik, Live Casino Online 24 Jam Non-Stop Bersama Dealer Eropa & Dealer Asia..
    Situs Agen Bola Terbaik | Judi Casino Online | poker uang asli | Bandar Slot Terpercaya, Game Slot Mesin, Agen Sbobet, Agen Ibcbet, Agen Mansion88
    Bolagaming mempunyai tim berpengalaman dalam melayani setiap member yang bergabung di situs judi taruhan bola terbaik ini. Kami menyediakan customer service online 24 jam yang akan menemani anda dan membantu memberikan arahan kepada anda agar mudah saat melakukan pendaftaran. Anda bisa memilih jenis permainan judi taruhan online apa saja sesuai keinginan anda.
    Ayo Bergabung Bersama Situs Judi Taruan Bola Terlengkap Bolagaming
    situs agen bola terbaik,judi casino online,poker uang asli,poker uang asli,agen ibcbet

    BalasHapus
  3. Great ....You have beautifully presented your thought in this blog post. I admire the time 103 155 104 8099 apk scr888 casino game and effort you put into your blog and detailed information you offer.

    BalasHapus
  4. Your Post is very useful, I am truly happy to post my note on this blog . It helped me with scr888 apk download ios ocean of awareness so I really consider you will do much better in the future.

    BalasHapus
  5. can someone tell me how to get the Rapid Slim Keto
    little avatars to appear in my comments section? thanks!

    BalasHapus
  6. Hi I really scr888 download pc appreciate all the scr888 download for android great content you have here. I am scr888 deposit glad I cam across it!

    BalasHapus
  7. Thanks 918kiss company malaysia for taking the time agent 918kiss malaysia to discuss that, I 918kiss ios really feel strongly about it and love learning 918kiss app more on that topic. If achievable, as you 918kiss download 2019 gain competence, would you mind updating your blog with more information? It is highly helpful for me.

    BalasHapus
  8. Post is very informative,It helped me with great information so I really believe you will do much better in the future.
    https://medium.com/@918kiss2020

    BalasHapus
  9. can someone tell me xe88 game download how to get the little avatars to appear in my comments section? thanks!

    BalasHapus
  10. Thanks for always being the source that explains 918kiss download ios things instead of just putting an unjustified answer out there. I loved this post.

    BalasHapus
  11. You made some good quality points there. live casino clubs I did a search on the topic and found many people will agree with your blog.

    BalasHapus
  12. Ultra Fast Keto Boost as it can carry dangers to your wellbeing. Search for your confided in specialist, comprehend what is best for you, and dependably recall that no single substance does marvels,
    evolving propensities, and a solid way of life are the determinants of accomplishment with regards to perfect weight and wellbeing.
    https://purefitketodietplan.com/ultra-fast-keto-boost/

    BalasHapus
  13. For most people, Irritable Bowel Syndrome is a persistent condition , although there are probable times while the symptoms end up greater stated and times when they enhance or even disappear completely.
    http://sarahgbaumgartne.yolasite.com/

    BalasHapus
  14. However, when practiced by people in good health Go ketogenic and who have medical care, the risk of injury is greatly reduced.
    https://goketoganic.com/

    BalasHapus
  15. Or through a gambling agent or agent no longer confident. monster an online investment channel will enable all participant. Creating wealth financing is in the manner of entering a renowned casino. And it's secure to invest but you don't have to pay to invest in gamblers. Expenses to travel or wasting time intending to invest in various investment channels for everyone to pick check my blog to invest in. This will make allowance and gain for investors. every gambler will use services or apply for methods.

    BalasHapus
  16. bearing in mind a company website these businesses are accomplished to find the money for customers like stirring to date guidance on the subject of specific products or services. Digital marketing companies can furthermore incite behind my company search engine optimization (SEO). This is important as it helps ensure that potential customers are practiced to locate your company similar to they conduct a search for distinct products or services.

    BalasHapus
  17. Shop our collection of designer dog clothes. The clothes will make shop designer dog clothes your pup look and feel good! We offer everything from designer dog hoodies, designer dog jackets and designer dog sweaters. Don’t wait! Surprise your pup today!

    BalasHapus